
{"aigc_info":{"aigc_label_type":0,"source_info":"dreamina"},"data":{"os":"web","product":"dreamina","exportType":"generation","pictureId":"0"},"trace_info":{"originItemId":"7516764068095610165"}}
2 Pria Gasak Ponsel di Warteg Tangsel, Modus Pura-pura Minta Sumbangan
Sebuah aksi pencurian yang terjadi di salah satu warung tegal (warteg) di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, mendadak viral setelah terekam kamera pengawas (CCTV).
Dua pria tak dikenal terlihat berpura-pura meminta sumbangan sambil membawa buku catatan.
Namun di balik aksi mereka yang tampak sopan, terselip niat jahat: mencuri ponsel milik penjaga warteg yang saat itu sedang lengah.
Kejadian ini terjadi pada Minggu sore, sekitar pukul 17.00 WIB.
Pemilik warteg baru menyadari ponselnya raib setelah kedua pria tersebut meninggalkan lokasi.
Setelah memeriksa rekaman CCTV, terlihat jelas momen saat salah satu pelaku mengambil ponsel dari meja kasir ketika korban berbalik badan.
2 Pria Gasak Ponsel di Warteg Tangsel, Modus Pura-pura Minta Sumbangan
Berdasarkan keterangan korban, kedua pria datang dengan pakaian rapi dan mengenakan masker.
Salah satu dari mereka membawa map dan sebuah buku besar berlogo organisasi sosial.
Mereka mendekati penjaga warteg dengan dalih meminta sumbangan untuk anak yatim piatu.
Saat korban sibuk membaca tulisan di buku tersebut, pelaku lainnya mengambil ponsel yang diletakkan di atas meja kasir.
Pencurian ini terjadi dalam hitungan detik. Usai menjalankan aksinya, kedua pria itu buru-buru meninggalkan warteg sambil mengucapkan terima kasih.
Korban yang baru sadar beberapa menit kemudian langsung panik dan mencoba mengejar, namun pelaku telah menghilang dari sekitar lokasi.
Rekaman CCTV Jadi Bukti Penting
Video rekaman CCTV berdurasi sekitar satu menit menunjukkan aksi kedua pelaku secara jelas.
Wajah salah satu pelaku yang sempat menurunkan masker terekam cukup detail
memberikan harapan besar bagi pihak kepolisian untuk segera mengidentifikasi identitas mereka.
Video ini pun telah beredar luas di media sosial, khususnya Instagram dan X (Twitter), dan mendapat berbagai tanggapan dari netizen.
Banyak yang mengaku pernah mengalami kejadian serupa atau nyaris menjadi korban dengan modus yang sama.
Polisi Turun Tangan, Pelaku Masih Diburu
Kepolisian Sektor Ciputat Timur langsung merespons laporan yang dibuat pemilik warteg Dalam keterangannya
Kanit Reskrim Polsek Ciputat Timur, Iptu Hendra Saputra, menyatakan bahwa pihaknya telah mengantongi ciri-ciri pelaku dan saat ini tengah melakukan penyelidikan.
“Berdasarkan rekaman CCTV dan keterangan saksi, kami sudah mengidentifikasi pola dan kemungkinan jaringan dari pelaku ini.
Kami imbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap orang-orang tidak dikenal yang masuk ke tempat usaha dengan modus permintaan sumbangan,” kata Iptu Hendra.
Polisi juga mengimbau jika ada masyarakat lain yang merasa pernah didatangi pelaku dengan modus serupa, agar segera melapor.
Modus Pura-pura Minta Sumbangan Marak Terjadi
Modus pencurian dengan berpura-pura sebagai relawan sosial atau peminta sumbangan bukanlah hal baru.
Dalam beberapa tahun terakhir, kasus serupa sering terjadi di toko kelontong, rumah makan, hingga tempat ibadah.
Para pelaku memanfaatkan empati masyarakat untuk mengalihkan perhatian sebelum melakukan pencurian.
Menurut Kriminolog dari Universitas Indonesia, Dr. Rina Mulya, modus seperti ini bekerja karena menyerang sisi emosional korban.
Pelaku tahu bahwa orang cenderung merasa tidak enak untuk menolak permintaan sumbangan, apalagi yang membawa embel-embel anak yatim atau musibah.
Di saat itulah perhatian korban teralihkan dan pelaku bisa bergerak bebas,” jelasnya.
Dampak terhadap Korban: Kerugian dan Trauma Psikologis
Korban dalam kasus ini mengalami kerugian materi sekitar Rp3 juta karena ponsel yang hilang adalah ponsel pintar keluaran terbaru. Selain itu, korban juga mengaku mengalami trauma psikologis. Ia merasa cemas jika ada tamu asing yang datang ke wartegnya, meski hanya untuk makan atau membeli minuman.
“Saya jadi curiga sama semua orang. Kalau ada yang bawa map atau buku besar, saya langsung ingat kejadian kemarin. Sebenarnya saya enggak keberatan bantu orang yang butuh, tapi sekarang jadi takut,” ujar korban saat diwawancara media lokal.
Seruan untuk Tingkatkan Kewaspadaan di Tempat Usaha Kecil
Kejadian ini menjadi pengingat bagi para pemilik usaha kecil, seperti warteg, toko sembako, atau kios, untuk lebih berhati-hati terhadap pengunjung yang mencurigakan.
Pemasangan CCTV menjadi langkah penting untuk mencegah dan merekam aksi kriminal.
Selain itu, pelatihan dasar keamanan diri juga penting, seperti tidak meletakkan barang berharga di area terbuka.
Beberapa asosiasi pelaku UMKM juga mulai menggaungkan kampanye “Waspada Modus Sosial” agar pemilik usaha lebih peka terhadap ancaman serupa.
Baca juga:Jasad Pria Ditemukan Membusuk Gegerkan Warga Gresik
Penutup: Waspada Jadi Kunci Utama
Kejadian pencurian dengan modus pura-pura meminta sumbangan di Tangsel ini adalah alarm bagi semua pihak untuk lebih waspada.
Di tengah kondisi ekonomi yang menantang, berbagai modus kejahatan pun berkembang.
Penting bagi masyarakat untuk tetap peduli dan empati, namun harus diiringi dengan kewaspadaan dan akal sehat.
Pihak berwajib diharapkan segera menangkap pelaku agar kejadian serupa tidak terulang, dan pelaku lainnya tidak meniru cara ini untuk melakukan kejahatan.
Sementara itu, mari saling mengingatkan satu sama lain untuk tetap menjaga keamanan diri dan lingkungan.