
Kronologi Pria Makassar Tewas Dibunuh Tetangga setelah Bertikai dengan Ayahnya
Kota Makassar kembali diguncang oleh kabar duka atas peristiwa tragis yang terjadi di sebuah permukiman padat penduduk. Seorang pria berusia 28 tahun ditemukan tewas setelah diduga dibunuh oleh tetangganya sendiri. Insiden ini bermula dari perselisihan antara korban dengan ayah kandungnya, yang kemudian berujung pada aksi kekerasan oleh pelaku. Berikut adalah rangkuman kronologi lengkap mengenai insiden yang menghebohkan ini.

Kronologi Pria Makassar Tewas Dibunuh Tetangga setelah Bertikai dengan Ayahnya
Peristiwa bermula pada Sabtu sore, 27 April 2025, ketika korban, yang berinisial MF, terlibat cekcok hebat dengan ayahnya di halaman depan rumah mereka, yang terletak di salah satu kawasan padat di Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Menurut keterangan saksi mata, pertengkaran tersebut dipicu oleh masalah keluarga yang telah lama memanas. MF diketahui kerap terlibat perdebatan sengit dengan ayahnya mengenai masalah keuangan dan tanggung jawab keluarga.
Salah seorang tetangga, Rudi (45), mengungkapkan, “Mereka memang sering beradu argumen, tapi sore itu lebih keras dari biasanya. Kami bahkan mendengar suara barang pecah.”
Tetangga Turut Terlibat
Saat pertengkaran memanas, tetangga korban, yang berinisial AR (34), mencoba ikut campur. Menurut saksi, awalnya AR berniat menengahi pertengkaran. Namun, situasi berubah ketika AR justru ikut terpancing emosi setelah terjadi adu mulut antara dirinya dan MF.
Dalam suasana yang penuh ketegangan tersebut, terjadi kontak fisik antara MF dan AR. Dugaan sementara dari pihak kepolisian menyebutkan bahwa AR membawa sebilah senjata tajam kecil yang digunakan saat pertikaian mencapai puncaknya.
“AR terlihat memegang sesuatu di balik bajunya. Lalu kami mendengar teriakan, dan MF terjatuh ke tanah,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Upaya Penyelamatan Korban
Warga sekitar segera berhamburan keluar rumah setelah mendengar teriakan. MF yang bersimbah darah langsung dibawa oleh warga ke rumah sakit terdekat.
Sayangnya, nyawa MF tidak dapat diselamatkan. Dokter menyatakan bahwa korban mengalami luka tusuk serius di bagian dada dan kehilangan banyak darah sebelum sempat mendapatkan penanganan medis intensif.
Kabar duka ini segera menyebar luas, membuat keluarga korban jatuh dalam kesedihan mendalam. Pihak keluarga berharap agar proses hukum terhadap pelaku berjalan seadil-adilnya.
Penangkapan Pelaku
Tak butuh waktu lama bagi aparat kepolisian untuk mengamankan pelaku. Berkat keterangan sejumlah saksi dan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, AR berhasil ditangkap kurang dari 24 jam setelah insiden terjadi.
Kapolsek Panakkukang, Kompol Aditya Purnama, membenarkan penangkapan tersebut. Dalam konferensi pers, ia menyatakan bahwa AR diamankan tanpa perlawanan di rumah kerabatnya yang berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi kejadian.
“Kami bergerak cepat begitu mendapatkan identitas pelaku. Saat ini AR telah ditahan di Mapolsek untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap Kompol Aditya.
Motif dan Pengakuan Sementara
Dalam pemeriksaan awal, AR mengaku bahwa emosinya memuncak karena merasa tersinggung dengan ucapan MF saat pertengkaran terjadi. Ia mengklaim bahwa tindakannya terjadi secara spontan tanpa ada perencanaan.
Namun, polisi masih mendalami apakah ada motif lain yang melatarbelakangi tindakan tersebut, termasuk kemungkinan adanya perseteruan lama antara pelaku dan korban.
“Masih terlalu dini untuk menyimpulkan. Kami akan mengumpulkan semua bukti dan keterangan saksi sebelum menetapkan pasal yang tepat,” tambah Kapolsek.
Reaksi Warga Sekitar
Insiden ini membuat warga sekitar terkejut dan prihatin. Banyak yang tidak menyangka bahwa AR, yang selama ini dikenal cukup ramah, bisa melakukan tindakan sekejam itu.
“Sebenarnya AR orangnya biasa saja. Tapi mungkin karena terbawa emosi, dia sampai berani menusuk,” kata Ani, tetangga lain yang mengenal keduanya.
Beberapa warga juga mengaku menyesal tidak dapat mencegah eskalasi konflik yang terjadi dengan cepat. Mereka berharap peristiwa ini menjadi pelajaran berharga agar masyarakat lebih mengutamakan penyelesaian masalah secara damai.
Baca juga:Pria Makassar Ditemukan Tewas Usai Cekcok dengan Teman, Polisi Buru Pelaku
Pihak Keluarga Minta Keadilan
Pihak keluarga korban, melalui kuasa hukumnya, menuntut agar pelaku dijerat dengan hukuman maksimal sesuai hukum yang berlaku. Mereka berharap tidak ada keringanan hukuman karena dampak yang ditimbulkan sangat besar, baik secara emosional maupun sosial bagi keluarga korban.
“Kami akan mengawal proses hukum ini hingga tuntas. Kami tidak ingin kejadian serupa terulang di masyarakat,” tegas kuasa hukum keluarga MF dalam keterangan pers.
Pasal yang Disangkakan
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pelaku AR dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Namun, jika ditemukan unsur perencanaan atau kesengajaan, tidak menutup kemungkinan pasal yang dikenakan dapat ditingkatkan menjadi Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Polisi juga menyatakan bahwa senjata tajam yang digunakan oleh pelaku telah diamankan sebagai barang bukti utama dalam persidangan nanti.
Upaya Pencegahan Kejadian Serupa
Setelah insiden ini, pemerintah setempat berencana untuk memperkuat program pembinaan masyarakat melalui pendekatan keamanan lingkungan dan pelatihan resolusi konflik.
Pihak kelurahan berencana mengadakan sosialisasi tentang pentingnya komunikasi efektif dalam keluarga dan komunitas, serta membentuk posko mediasi warga untuk menangani pertikaian kecil sebelum berkembang menjadi kekerasan.
Langkah ini diharapkan dapat membangun budaya damai di tengah masyarakat dan mencegah terjadinya kasus tragis serupa di masa mendatang.
Kesimpulan
Kematian MF di tangan tetangganya sendiri menjadi pengingat pahit betapa pentingnya mengelola emosi dan menyelesaikan konflik dengan bijaksana. Dalam sekejap, sebuah pertikaian kecil dapat berubah menjadi tragedi besar yang menghancurkan banyak pihak.
Kasus ini kini memasuki tahap penyidikan lebih lanjut, dan masyarakat berharap keadilan dapat ditegakkan secepatnya. Di sisi lain, tragedi ini juga menjadi momentum bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga hubungan sosial yang harmonis.
Semoga tidak ada lagi nyawa yang harus melayang hanya karena amarah sesaat yang tidak terkendali.