
Enam Pelaku Tawuran Antarpelajar, Muktiharjo 1 Orang Luka Berat berhasil mengamankan enam pelajar yang diduga terlibat dalam aksi tawuran yang terjadi pada Jumat siang (9/5/2025) di ruas Jalan Raya Pati-Gembong, tepatnya di wilayah Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Penangkapan terhadap para terduga pelaku dilakukan dalam waktu singkat, hanya berselang tujuh jam setelah kejadian berlangsung.
Kepala Satreskrim Polresta Pati, AKP Heri Dwi Utomo, menyampaikan bahwa kejadian tawuran tersebut berlangsung sekitar pukul 12.05 WIB dan langsung ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian setelah menerima laporan dari warga dan saksi mata yang berada di lokasi.
“Setelah kami mendapatkan informasi mengenai adanya aksi kekerasan yang melibatkan sejumlah pelajar di jalur utama Pati-Gembong, tim Satreskrim segera diterjunkan untuk melakukan penyelidikan di lapangan. Alhasil, pada pukul 19.00 WIB, kami berhasil menangkap enam pelajar yang diduga kuat merupakan pelaku utama dalam aksi tawuran tersebut,” ujar AKP Heri dalam keterangan resminya yang diterima pada Sabtu (10/5/2025).
Enam Pelaku Tawuran Antarpelajar Satu Korban Luka
Aksi tawuran ini tidak hanya menyebabkan keresahan di masyarakat, tetapi juga menimbulkan korban. Seorang pelajar berinisial BA (17) mengalami luka berat di bagian kepala akibat terkena benda tumpul. Saat ini korban telah dirujuk ke RSUD RAA Soewondo Pati untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan, termasuk menjalani prosedur CT Scan guna mengetahui dampak cedera yang dialaminya.
“Korban utama saat ini masih dalam kondisi sadar dan dapat berkomunikasi dengan baik. Hal ini sekaligus menepis kabar simpang siur yang beredar di media sosial bahwa korban telah meninggal dunia. Kami imbau masyarakat untuk tidak mudah mempercayai informasi yang belum dikonfirmasi kebenarannya,” jelas Heri.
Selain BA, dua pelajar lainnya juga dilaporkan mengalami luka ringan akibat insiden tersebut. Keduanya telah mendapatkan perawatan medis dan kondisinya dipastikan stabil.
Identitas Pelaku Belum Diungkap, Motif Masih Didalami
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum merilis secara lengkap identitas enam pelajar yang telah diamankan. Menurut AKP Heri, penyidik masih melakukan proses pemeriksaan intensif guna menggali motif di balik aksi kekerasan tersebut, serta apakah terdapat keterlibatan pihak-pihak lain yang turut memicu atau mengorganisasi kejadian ini.
“Motif dari aksi tawuran ini masih dalam pendalaman. Kami belum dapat menyimpulkan apakah kejadian ini dipicu oleh konflik antarsekolah, masalah pribadi, atau faktor eksternal lainnya,” imbuhnya.
Dalam pemeriksaan awal, penyidik juga menelusuri apakah para pelajar ini terlibat dalam kelompok tertentu atau komunitas pelajar yang kerap melakukan aksi serupa. Penelusuran ini menjadi penting untuk mencegah potensi konflik susulan di masa mendatang.
Barang Bukti Diamankan, Termasuk Senjata Tumpul
Dalam penanganan kasus ini, Satreskrim Polresta Pati turut mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan dalam aksi tawuran. Barang-barang tersebut antara lain dua setel pakaian seragam Pramuka, satu jaket berwarna hitam, serta beberapa unit sepeda motor yang digunakan oleh para pelaku.
Tak hanya itu, polisi juga menyita sejumlah senjata tumpul seperti balok kayu, potongan besi jenis hollow, dan batu batako yang ditemukan berserakan di sekitar lokasi kejadian. Barang-barang tersebut diyakini digunakan sebagai alat untuk melukai lawan dalam aksi tawuran.
“Kami tengah mengumpulkan bukti-bukti tambahan yang akan kami sampaikan secara komprehensif dalam konferensi pers mendatang. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang akurat kepada publik dan menepis berbagai spekulasi yang berkembang,” terang Heri.
Aksi Tawuran Terekam dan Viral di Media Sosial
Peristiwa tawuran tersebut sempat terekam oleh warga dan rekamannya tersebar luas melalui berbagai platform media sosial. Video berdurasi singkat itu memperlihatkan sekelompok pelajar terlibat saling serang di jalan umum, lengkap dengan suara teriakan dan lalu lintas kendaraan yang terganggu.
Kejadian tersebut memicu keprihatinan masyarakat luas, terutama karena berlangsung di siang hari dan di jalur utama yang padat kendaraan. Banyak pihak menilai bahwa tindakan tegas harus segera diambil untuk mencegah kejadian serupa kembali terjadi.
Kepolisian Imbau Sekolah dan Orang Tua Aktif Mengawasi Pelajar
Sebagai langkah preventif, Polresta Pati mengimbau kepada pihak sekolah dan orang tua untuk turut berperan aktif dalam memantau aktivitas para pelajar, terutama di luar jam sekolah. Diperlukan kerja sama antara lembaga pendidikan, keluarga, dan aparat penegak hukum untuk memastikan bahwa lingkungan belajar tetap kondusif dan aman.
“Pendidikan karakter dan pengawasan terhadap pergaulan anak-anak sangat penting untuk mencegah perilaku menyimpang seperti ini. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan,” tutup AKP Heri.
Baca Juga : Siswi Di Lumajang Dibegal Saat Berteduh Dari Hujan Viral Di Tiktok