Warga Desa Beji, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, digegerkan dengan penemuan
mayat seorang wanita mengapung di aliran Sungai Beji pada Senin pagi, 24 Juni 2025.
Penemuan tersebut sontak mengundang perhatian masyarakat sekitar, yang berbondong-bondong menyaksikan
proses evakuasi oleh tim SAR dan aparat kepolisian.
Korban yang belum diketahui identitasnya tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang petani setempat yang sedang menyusuri pinggir sungai.
Saat ditemukan, kondisi jasad sudah membengkak dan terendam sebagian. Dugaan sementara, korban telah meninggal dunia lebih dari 24 jam sebelum ditemukan.
Geger Mayat Wanita Ditemukan Mengapung di Sungai Beji Klaten
Menurut keterangan saksi mata, Suyono (56), seorang petani asal Dukuh Karangtalun
ia tengah berjalan menuju lahan sawahnya yang berada tak jauh dari bantaran Sungai Beji Saat melewati jembatan kecil
ia mencium bau menyengat yang tidak biasa. Setelah menelusuri arah bau, Suyono melihat ada benda mencurigakan mengambang di tepi sungai.
“Awalnya saya kira bangkai hewan. Tapi waktu saya lihat lebih dekat, ternyata itu jasad manusia,” ujar Suyono kepada wartawan.
Ia pun langsung melapor ke perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Tulung. Sekitar pukul 07.30 WIB, petugas kepolisian bersama tim relawan SAR tiba di lokasi dan segera melakukan proses evakuasi.
Kondisi Korban dan Dugaan Sementara
Korban merupakan perempuan dewasa berusia sekitar 30–40 tahun.
Saat ditemukan, korban mengenakan kaus lengan panjang dan celana jeans, tanpa identitas atau dokumen pribadi di tubuhnya.
Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik yang jelas pada tubuh korban, namun pihak berwenang masih menunggu hasil autopsi dari RSUD Bagas Waras Klaten.
Kapolsek Tulung, AKP Bambang Suwandi, menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dugaan sementara, korban bukan warga setempat karena tidak ada laporan kehilangan dari warga sekitar.
“Kami sedang berkoordinasi dengan polres dan meminta bantuan Inafis untuk mengidentifikasi korban. Kami juga memeriksa laporan orang hilang dari wilayah lain,” ungkap AKP Bambang.
Proses Identifikasi dan Penelusuran Jejak
Untuk memastikan identitas korban, pihak kepolisian telah membawa jenazah ke rumah sakit untuk
proses otopsi dan pengambilan sidik jari. Sementara itu, sejumlah petugas menyisir area
sekitar sungai dan mengumpulkan barang bukti yang mungkin tertinggal di lokasi.
Polisi juga mengamankan rekaman CCTV dari warung dan rumah warga yang berada di sepanjang jalan
menuju lokasi sungai, guna menelusuri apakah korban sempat melintas atau dibawa oleh seseorang ke area tersebut.
Reaksi Masyarakat dan Pemerintah Setempat
Kepala Desa Beji, Sutrisno, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut. Ia berharap pihak berwajib segera mengungkap identitas korban dan penyebab kematian agar tidak menimbulkan spekulasi di masyarakat.
“Warga di sini gempar dan jadi resah. Kami khawatir ini adalah tindak kriminal, meskipun belum bisa dipastikan,” katanya.
Pemerintah desa juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi hoaks atau gambar jenazah korban di media sosial demi menjaga etika dan privasi keluarga korban jika telah diketahui.
Penutup
Penemuan mayat wanita mengapung di Sungai Beji Klaten menjadi perhatian publik dan mendorong aparat kepolisian
bekerja ekstra cepat dalam mengungkap fakta di balik kejadian ini. Proses identifikasi masih berlangsung, dan berbagai pihak terus diminta bekerja sama, termasuk jika ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar
serta perlunya sistem pelaporan orang hilang yang cepat dan akurat. Masyarakat kini menanti hasil
penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang untuk menjawab pertanyaan: Siapa korban, dan apa yang sebenarnya terjadi?
Baca juga:Penemuan Mayat Perempuan diKamar Hotel, Kasat Res Siantar: Tak Ada Tanda Kehamilan