
Kronologi Guru di Jayapura Ditemukan Tewas Terikat Tali-Bersimbah Darah
Kronologi Guru di Jayapura Ditemukan Tewas Terikat Tali-Bersimbah Darah
Warga Kota Jayapura Papua, dikejutkan oleh penemuan jasad seorang guru dalam kondisi mengenaskan di dalam rumah kontrakannya.
Korban ditemukan dalam posisi tergeletak di lantai dengan tubuh terikat tali dan bersimbah darah.
Kejadian tragis ini langsung mengundang perhatian publik, terutama karena korban dikenal sebagai sosok pendidik yang aktif dan disegani oleh lingkungan sekitar.

Identitas Korban dan Lokasi Kejadian
Korban diketahui bernama Murni S. (inisial), seorang guru honorer berusia 35 tahun yang mengajar di salah satu sekolah dasar negeri di Distrik Abepura.
Jenazahnya ditemukan pada Senin pagi, sekitar pukul 07.30 WIT, di rumah kontrakannya yang terletak di Kelurahan Kotaraja Dalam.
Rumah korban berada di lingkungan padat penduduk, sehingga penemuan ini segera menarik perhatian warga sekitar.
Penemuan oleh Rekan Kerja
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh rekannya sesama guru, setelah korban tidak masuk kerja selama dua hari tanpa kabar.
Karena merasa curiga, rekan tersebut memutuskan untuk mendatangi rumah korban.
Saat pintu rumah tidak dibuka meski sudah lama diketuk, ia meminta bantuan tetangga untuk mendobrak pintu.
Ketika pintu berhasil dibuka, mereka langsung menemukan korban sudah tidak bernyawa dalam kondisi yang mengenaskan.
Kondisi Tubuh dan TKP
Menurut keterangan kepolisian, tubuh korban ditemukan dalam keadaan terikat tali di tangan dan kaki, serta terdapat luka tusuk di bagian dada dan perut.
Darah tampak menggenang di lantai kamar. Kondisi kamar korban pun terlihat acak-acakan, yang mengindikasikan adanya perlawanan atau perampokan.
Pihak kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi.
Langkah Cepat Aparat Kepolisian
Polresta Jayapura Kota segera mengerahkan tim Inafis dan unit Reskrim untuk melakukan penyelidikan awal.
Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian secara pasti.
Polisi juga telah mengumpulkan keterangan dari para saksi, termasuk tetangga dan rekan kerja korban. Sejumlah barang milik korban, seperti ponsel dan dompet, dilaporkan hilang dari lokasi.
Dugaan Motif Pembunuhan
Meskipun penyelidikan masih berjalan, polisi menduga kuat bahwa kasus ini merupakan pembunuhan berencana yang disertai pencurian.
Beberapa saksi menyebutkan bahwa korban sempat dikunjungi oleh seorang tamu pria pada malam sebelum kejadian.
Saat ini, identitas pria tersebut sedang ditelusuri dan menjadi salah satu fokus penyidikan. Polisi juga tidak menutup kemungkinan adanya motif pribadi di balik tindakan sadis ini.
Respons Keluarga dan Rekan Kerja
Pihak keluarga korban yang datang dari luar kota tampak terpukul atas peristiwa ini. Mereka meminta pihak berwenang mengusut tuntas
kasus pembunuhan ini dan menuntut keadilan bagi almarhumah. Sementara itu, rekan-rekan kerja korban mengenang
Murni sebagai sosok pendidik yang penuh semangat, ramah, dan berdedikasi tinggi terhadap murid-muridnya. Banyak yang tidak menyangka bahwa hidupnya akan berakhir dengan cara yang tragis.
Keamanan Warga Menjadi Sorotan
Kasus ini kembali menyoroti pentingnya keamanan lingkungan di kota Jayapura.
Beberapa warga menyatakan kekhawatiran atas meningkatnya tindak kejahatan, khususnya di kawasan pemukiman padat.
Mereka berharap aparat kepolisian bisa lebih aktif dalam melakukan patroli dan menjamin rasa aman bagi warga, terutama kaum perempuan yang tinggal sendiri.
Kesimpulan: Tragedi yang Harus Diusut Tuntas
Pembunuhan terhadap seorang guru di Jayapura menjadi tragedi kemanusiaan yang menyentuh banyak pihak.
Selain menghilangkan nyawa seorang pendidik, kejadian ini juga meninggalkan trauma bagi masyarakat sekitar.
Kepolisian diharapkan bekerja cepat dan transparan dalam mengungkap pelaku dan motif kejahatan, serta memastikan
keadilan ditegakkan demi mencegah kasus serupa terjadi di masa mendatang.
Baca juga: 3 Hari Tak Pulang dari Ngarit, Pria Karangpandan Ditemukan Tewas