
Jasad Pria Tanpa Kepala di Ciliwung Dites DNA, Sampel Iga dan Tenggorokan
Jasad Pria Tanpa Kepala di Ciliwung Dites DNA, Sampel Iga dan Tenggorokan
Warga di sekitar bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta, dikejutkan oleh penemuan sesosok jasad pria tanpa kepala pada awal pekan ini. Penemuan mayat yang sudah dalam kondisi rusak tersebut langsung dilaporkan kepada pihak kepolisian, dan dalam waktu singkat, lokasi kejadian dipasangi garis polisi untuk proses identifikasi dan penyelidikan lebih lanjut.
Polisi Lakukan Identifikasi Melalui Tes DNA
Mengingat kondisi jasad yang sudah tidak utuh, terutama karena bagian kepala tidak ditemukan, proses identifikasi memerlukan metode ilmiah. Tim forensik dari Kepolisian segera mengambil tindakan dengan melakukan tes DNA untuk mengetahui identitas korban. Sampel DNA diambil dari bagian tubuh yang masih memungkinkan, yakni tulang iga dan bagian tenggorokan.
Sampel Diambil dari Bagian Tubuh yang Relatif Utuh
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya menjelaskan bahwa dalam kasus seperti ini, proses identifikasi melalui DNA adalah langkah standar. Karena kepala yang biasanya digunakan untuk identifikasi tidak ditemukan, maka bagian iga dan tenggorokan yang masih utuh menjadi sumber sampel untuk pengujian di laboratorium forensik. Pemeriksaan ini diperkirakan memakan waktu beberapa hari hingga hasil keluar.
Dugaan Korban Pembunuhan Masih Didalami
Pihak kepolisian belum bisa memastikan apakah korban meninggal akibat tindak pidana atau kecelakaan. Namun, kondisi jasad yang sudah tidak memiliki kepala dan membusuk menimbulkan dugaan kuat bahwa ini adalah kasus pembunuhan yang dilakukan secara sadis. Polisi kini tengah mendalami semua kemungkinan motif dan skenario kejadian, termasuk penghilangan kepala korban.
Proses Investigasi Diperluas ke Wilayah Sekitar
Tim Reskrim bekerja sama dengan Polsek setempat melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap lokasi penemuan, termasuk memperluas pencarian ke sepanjang aliran Sungai Ciliwung guna mencari bagian tubuh lain yang mungkin terbawa arus. Selain itu, petugas juga mulai menelusuri laporan orang hilang yang masuk ke kepolisian dalam beberapa hari terakhir, guna mencocokkan dengan ciri-ciri fisik korban.
Pencarian Kepala Korban Masih Dilakukan
Hingga saat ini, bagian kepala korban belum ditemukan. Polisi bersama tim SAR dan relawan melakukan penyisiran ke berbagai titik sepanjang sungai. Penemuan bagian kepala sangat penting, tidak hanya untuk melengkapi identifikasi tetapi juga sebagai petunjuk penting dalam mengungkap modus kejahatan jika terbukti merupakan kasus pembunuhan.
Rekaman CCTV dan Saksi Diperiksa
Selain melakukan olah TKP, polisi juga mulai mengumpulkan rekaman CCTV di sekitar lokasi dan jalur-jalur menuju sungai.
Diharapkan dari rekaman tersebut dapat terlihat aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan pembuangan jasad. Polisi juga telah memeriksa beberapa saksi, termasuk warga yang pertama kali menemukan jasad mengambang di sungai.
Baca juga:Abdul Syukur Si Pembunuh Pria ‘Bersarung’ di Tangsel Ternyata Anak Punk
Reaksi Warga dan Rasa Cemas yang Meningkat
Warga sekitar mengaku merasa cemas dan khawatir setelah kejadian ini. Mereka berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap identitas dan penyebab kematian korban agar rasa aman dapat kembali dirasakan di lingkungan mereka. Penemuan jasad ini juga memicu perbincangan di media sosial dan berbagai komunitas warga.
Tim Forensik Masih Tunggu Hasil DNA
Proses uji DNA menjadi kunci dalam mengungkap siapa korban sebenarnya. Laboratorium forensik kini tengah memproses sampel yang telah dikirim. Menurut pihak berwenang, hasil identifikasi bisa diketahui dalam beberapa hari ke depan, tergantung kualitas sampel dan kesesuaian dengan data pembanding yang tersedia, seperti catatan kependudukan atau data keluarga korban.
Penutup: Publik Diharap Sabar Tunggu Hasil Investigasi
Kasus penemuan jasad pria tanpa kepala di Sungai Ciliwung menjadi sorotan publik karena misteri di balik identitas dan penyebab kematian korban. Pihak kepolisian meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menyerahkan proses penyelidikan kepada aparat yang berwenang. Publik juga diimbau segera melapor jika merasa kehilangan anggota keluarga atau memiliki informasi yang relevan.