
Jasad Janin Berhasil Ditemukan Di Dalam Septic Tank RSUD Koja Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi mengatakan,
jasad bayi itu pertama kali ditemukan oleh petugas Kesehatan dan Kesalamtan Kerja (K3) pada Kamis pekan lalu.
Ade mengatakan, berdasarkan keterangan operator Instalasi Pengolahan Air Limbah RSUD Koja, aliran limbah septic tank tempat jasa bayi itu ditemukan berasal
dari lantai atas gedung Blok B.
“Petugas tersebut menduga janin tersebut keluar dari pipa yang berasal dari lantai atas yang terhubung dengan penampungan pembuangan saluran tinja,” kata Ade
melalui keterangan tertulis, Ahad, 2 Februari 2025.
Jasad Janin Berhasil Ditemukan Dalam Septic Tank
Ade mengatakan saat ini tim dari Kepolisian Sektor Koja masih menyelidiki kasus penemuan jasad bayi itu. “Sedang didalami oleh tim dari Polsek Koja,” ujarnya.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Koja Ajun Komisaris Polisi Alex Chandra memperkirakan jasad bayi tersebut berusia sekitar empat bulan.
Dia mengatakan tak ada tanda kekerasan dan luka pada jasad tersebut “Pihak rumah sakit sudah datang membuat laporan dan ini sedang kami selidiki,” kata Alex melalui
keterangan tertulis, Senin, 3 Februari 2025.
Dia mengatakan jasad bayi tersebut saat ini disimpan di instalasi pendinginan RSUD Koja. Dia belum bisa memastikan apakah jasad bayi itu dibuang terkait dengan praktik aborsi.
Saat ini, kata Alex, pihak rumah sakit dan kepolisian masih menunggu hasil autopsi Terhadap jasad bayi tersebut Selain itu, dia melanjutkan, polisi akan memeriksa sejumlah
saksi, termasuk pihak rumah sakit dan pengelola IPAL tempat jasad bayi itu ditemukan.
“Masih lidik, kami sedang menelusuri siapa pelaku yang membuang dan siapa pemilik janin tersebut,” katanya.
Kasus ini menarik perhatian publik dan memunculkan spekulasi terkait kemungkinan keterlibatan pasien atau pihak lain dalam pembuangan janin tersebut.
Hingga saat ini, pihak berwenang masih menelusuri apakah ada laporan keguguran atau tindakan medis yang tidak sesuai prosedur di rumah sakit tersebut.