
Pelaku Maling Kotak Amal Berasal Sumatera Ditangkap Di Malang Seorang pria berinisial DK (27) warga asal Lubuklinggau Sumatra Selatan berhasil diamankan pihak kepolisian setelah terbukti melakukan aksi pencurian dengan membobol kotak amal di salah satu masjid di Kecamatan Sukun, Kota Malang. Pelaku yang diketahui tidak memiliki pekerjaan tetap ini merupakan residivis dalam kasus pencurian sebelumnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Malang Kota, Komisaris Polisi (Kompol) M. Sholeh, mengungkapkan bahwa tersangka telah melancarkan aksinya dengan mencuri uang dari kotak amal di Masjid Miftahul Jannah, Kecamatan Sukun, Kota Malang, pada 20 Januari 2025.
“Tersangka telah melakukan pencurian dengan cara membobol kotak amal di masjid tersebut. Berdasarkan laporan masyarakat, kami segera melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kompol Sholeh dalam konferensi pers yang digelar di Polsek Sukun, Jumat (7/2/2025).
Lebih lanjut, setelah aksinya di Masjid Miftahul Jannah, pelaku kembali melakukan kejahatan serupa di sebuah masjid yang berlokasi di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Dari hasil penyelidikan dan analisis rekaman kamera pengawas (CCTV), terlihat bahwa pelaku dalam dua kejadian tersebut adalah individu yang sama.
Pelaku Maling Kotak Amal Berasal Sumatera
“Dari bukti CCTV yang kami dapatkan, tersangka melakukan aksi pertamanya dengan masuk ke area masjid melalui cara memanjat pagar tembok pada dini hari, sekitar pukul 02.50 WIB,” jelasnya.
Setelah menjalankan dua aksi kejahatan, tersangka berencana untuk kembali melakukan pembobolan kotak amal di Musala Al Mutmainah yang terletak di Jalan Raya Candi III Gang Metro 3, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Namun, dalam upayanya tersebut, tersangka dipergoki oleh warga sekitar, yang kemudian segera melaporkannya kepada pihak kepolisian.
“Pada percobaan pencurian ketiga ini, pelaku mencoba masuk ke dalam musala melalui kamar mandi. Namun, gerak-geriknya mencurigakan sehingga diketahui oleh warga sekitar. Mereka segera menghubungi Polsek Sukun, yang kemudian mengamankan tersangka di lokasi kejadian,” ungkap Sholeh.
Saat penangkapan, pihak kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan oleh tersangka untuk melancarkan aksinya. Barang bukti yang ditemukan antara lain adalah obeng dan sebuah tas yang diduga digunakan untuk membawa hasil curiannya.
Berdasarkan hasil penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa tersangka bukan kali pertama melakukan tindakan kriminal serupa. Ia merupakan residivis dalam kasus pencurian sebelumnya, di mana pada tahun 2023 ia pernah tertangkap karena mencuri sebuah laptop.
“Tersangka memiliki catatan kriminal dalam kasus pencurian sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku memang telah memiliki rekam jejak melakukan tindak pidana pencurian,” tambah Sholeh.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sukun, Komisaris Polisi (Kompol) Yoyok Ucuk Suyono, memberikan apresiasi terhadap kepedulian masyarakat dalam membantu proses pengungkapan kasus ini. Ia juga mengimbau kepada seluruh warga untuk selalu waspada terhadap lingkungan sekitar dan segera melaporkan segala bentuk aktivitas yang mencurigakan kepada pihak kepolisian.
“Kami sangat berterima kasih kepada warga yang proaktif dalam memberikan laporan terkait tindak kriminalitas. Peran serta masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif,” ujar Kompol Yoyok.
Baca Juga : Spesialis Pembobol Rumah Kosong Diamankan Reskrim Langkat
Sebagai langkah preventif, ia juga mengingatkan bahwa masyarakat dapat menghubungi kepolisian melalui berbagai sarana komunikasi yang tersedia, seperti nomor WhatsApp maupun akun media sosial resmi milik Polresta Malang Kota, apabila mendapati aktivitas yang mencurigakan di wilayahnya.
Saat konferensi pers, tersangka DK mengakui perbuatannya dan mengungkapkan bahwa alasan dirinya nekat mencuri uang dari kotak amal adalah untuk memenuhi kebutuhan perjalanan mudik ke kampung halamannya di Sumatra.
“Saya membutuhkan uang untuk biaya pulang ke Sumatra. Dari dua kali pencurian, saya berhasil mengumpulkan sekitar Rp 1,5 juta,” ujar tersangka dengan nada menyesal.
Dengan adanya kejadian ini, pihak kepolisian mengimbau kepada pengurus masjid dan musala untuk meningkatkan keamanan di lingkungan tempat ibadah mereka. Langkah-langkah preventif seperti pemasangan kamera pengawas tambahan dan pengamanan kotak amal dengan sistem yang lebih baik dinilai dapat mengurangi risiko pencurian serupa di masa mendatang.
Pihak kepolisian kini tengah melakukan pendalaman lebih lanjut terkait kemungkinan adanya keterlibatan tersangka dalam kasus pencurian lainnya di wilayah Malang dan sekitarnya. Tersangka DK akan dijerat dengan pasal yang sesuai dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) atas tindak pidana pencurian dengan pemberatan, yang dapat dikenakan hukuman pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa kejahatan dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, termasuk di tempat-tempat ibadah. Oleh karena itu, kepedulian dan kewaspadaan dari masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal yang merugikan banyak pihak.