
Komplotan Remaja Aniaya Pengendara Digerbang Tol Kota Medan, 23 Februari 2025 – Sebuah insiden perampasan kartu e-toll dan ponsel terjadi di pintu keluar Tol Bandar Selamat, Kota Medan, Sumatera Utara. Seorang pengendara mobil menjadi korban aksi sekelompok petugas lalu lintas ilegal atau yang dikenal sebagai “pak ogah”. Tidak hanya merampas barang berharga milik korban, pelaku juga melakukan tindak kekerasan hingga korban mengalami luka-luka.
Kapolsek Medan Tembung, Komisaris Polisi (Kompol) Jhonson Sitompul, mengonfirmasi bahwa insiden tersebut terjadi di Jalan Letda Sujono, Kecamatan Medan Tembung, pada Kamis, 20 Februari 2025, siang hari. Pihak kepolisian berhasil mengamankan tiga orang pelaku yang diduga kuat terlibat dalam aksi kejahatan tersebut.
“Tiga pria yang terlibat dalam aksi pencurian di pintu keluar Tol Bandar Selamat telah kami amankan,” ujar Kompol Jhonson pada Minggu, 23 Februari 2025.
Ketiga pelaku yang diamankan adalah Dimas Syahputra (19), Danu Wijaya (20), dan Adi Syahputra Siagian (23). Sementara itu, korban dalam kejadian ini adalah seorang pria berusia 21 tahun bernama Eric Chaiderson.
Komplotan Remaja Aniaya Pengendara
Menurut keterangan kepolisian, peristiwa ini bermula ketika korban keluar dari pintu tol dan hendak melanjutkan perjalanan menuju Kota Medan. Tiba-tiba, para pelaku mendekati kendaraan korban dan berusaha mengarahkan mobilnya ke jalan raya.
Saat korban membuka kaca jendela mobil dan memberikan uang senilai Rp2.000 kepada salah satu pelaku, pelaku tersebut memanfaatkan kesempatan tersebut untuk merampas kartu e-toll milik korban. Korban yang terkejut langsung berusaha melajukan kendaraannya untuk menghindari para pelaku. Namun, salah satu dari mereka bergantung pada pintu mobil yang tengah melaju.
“Korban berusaha meninggalkan lokasi dengan mempercepat laju kendaraannya, namun salah satu pelaku sempat tergantung di pintu mobil,” jelas Kompol Jhonson.
Tak lama kemudian, korban memutuskan untuk menghentikan kendaraannya demi menghindari situasi yang lebih berbahaya. Namun, setelah mobil berhenti pelaku melakukan Aniaya dengan memukul wajah korban. Tidak hanya itu, pelaku juga merampas ponsel korban yang merupakan perangkat Samsung S24 FE.
Merasa terancam dan ketakutan, korban segera meninggalkan lokasi kejadian dan melaporkan insiden tersebut ke Polsek Medan Tembung. Pihak kepolisian yang menerima laporan segera menuju lokasi kejadian guna melakukan penyelidikan.
Penangkapan dan Proses Hukum
Berkat gerak cepat aparat kepolisian, ketiga pelaku berhasil ditangkap dalam waktu singkat. Saat ini, mereka telah diamankan di Polsek Medan Tembung guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait tindak kriminal yang mereka lakukan.
“Ketiga pelaku sudah kami tahan dan saat ini sedang menjalani proses hukum lebih lanjut,” tambah Kompol Jhonson.
Akibat peristiwa ini, korban mengalami kerugian materiil yang ditaksir mencapai Rp10 juta. Selain itu, korban juga mengalami luka akibat pemukulan yang dilakukan oleh pelaku. Kepolisian menegaskan bahwa tindakan tegas akan diterapkan kepada para pelaku guna memberikan efek jera serta mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang.
Upaya Pencegahan dan Imbauan Kepolisian
Kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya para pengendara yang melintas di ruas jalan tol dan wilayah sekitarnya, agar selalu waspada terhadap keberadaan petugas lalu lintas ilegal. Jika mengalami tindakan mencurigakan atau tindak kriminal di jalan, masyarakat diharapkan segera melapor kepada pihak berwenang.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan segera melapor jika mengalami kejadian serupa. Jangan ragu untuk menghubungi kepolisian agar tindakan cepat bisa dilakukan,” kata Kompol Jhonson.
Selain itu, pihak kepolisian juga akan meningkatkan patroli di sekitar kawasan pintu keluar tol guna mengantisipasi kejadian serupa. Diharapkan dengan adanya langkah pencegahan ini, insiden perampasan dan kekerasan di jalanan dapat diminimalisir.
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa kejahatan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Oleh karena itu, sikap waspada serta kerja sama antara masyarakat dan kepolisian sangat diperlukan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi semua pengguna jalan.