
Rekonstruksi Kasus Kematian Darso Polda Jateng Gelar Ulang menggelar kasus kematian seorang warga Semarang bernama Darso pada pagi ini. Sebanyak enam anggota kepolisian dari Polresta Yogyakarta yang terlibat dalam kasus ini, termasuk satu tersangka yang telah ditetapkan, turut dihadirkan dalam proses rekonstruksi tersebut.
Proses rekonstruksi dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dan berlokasi di kediaman Darso yang berada di Kampung Gilisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Rekonstruksi diawali dengan adegan saat enam anggota kepolisian tiba di rumah korban menggunakan kendaraan roda empat.
Dua di antara enam anggota kepolisian tersebut, termasuk tersangka AKP Hariyadi yang merupakan mantan Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Polresta Yogyakarta, turun dari kendaraan. Mereka menjemput Darso dengan dalih meminta bantuannya untuk menunjukkan keberadaan sebuah kendaraan yang diduga terlibat dalam kecelakaan lalu lintas di Yogyakarta.
Rekonstruksi Kasus Kematian Darso Polda Jateng
Setelah menjemput korban, mereka kemudian bergerak menuju Jalan Raya Purwosari dan menghentikan kendaraan di pinggir jalan. Di lokasi tersebut, mereka memperagakan kejadian saat beberapa anggota kepolisian turun dari mobil untuk buang air kecil di pinggir kebun.
Hingga pukul 10.08 WIB, proses rekonstruksi masih berlangsung di lokasi tersebut. Dalam adegan yang diperagakan, terlihat bahwa Darso mengalami interogasi oleh beberapa oknum polisi. Penyidik juga memastikan keterangan yang diberikan oleh tersangka serta para saksi dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada mereka.
Salah satu saksi dalam rekonstruksi turut memperagakan tindakan AKP Hariyadi yang diduga melakukan pemukulan terhadap Darso di lokasi kejadian. Akibat tindakan tersebut, korban kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke arah kebun dari tepian parit.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Artanto, menyatakan bahwa rekonstruksi ini bertujuan untuk memperjelas kronologi peristiwa yang menyebabkan kematian korban Darso . Ia juga menegaskan bahwa seluruh anggota kepolisian yang terlibat dalam kasus ini turut dihadirkan dalam proses rekonstruksi.
“Hari ini kami menggelar rekonstruksi guna mengetahui secara detail kronologi kejadian. Seluruh pihak yang terlibat, termasuk enam anggota kepolisian, telah dihadirkan dalam proses ini,” ujar Kombes Pol Artanto di lokasi kejadian, Jumat (28/2/2025).
Dalam rekonstruksi tersebut, tersangka AKP Hariyadi tampak mengenakan kemeja putih. Ia mengikuti setiap tahapan rekonstruksi yang dilakukan oleh penyidik. Berdasarkan pengamatan di lokasi, ia juga beberapa kali diminta untuk menjauh saat para saksi memberikan kesaksian mereka mengenai versi kronologi yang mereka sampaikan kepada penyidik.
Proses rekonstruksi ini menjadi bagian dari langkah hukum yang dilakukan guna memastikan kejelasan kejadian yang menimpa Darso. Rekonstruksi ini juga bertujuan untuk mengumpulkan bukti-bukti yang dapat memperkuat proses penyelidikan dan penegakan hukum terhadap para pelaku yang terlibat dalam insiden tersebut.