
Dua Geng Remaja Bersenjata Celurit Diamankan Digresik Tawuran berhasil menggagalkan potensi bentrokan antar kelompok remaja yang nyaris terjadi di wilayah Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Peristiwa tersebut berlangsung pada malam hari, Kamis (8/5/2025), dan melibatkan dua kelompok remaja yang diduga merupakan bagian dari geng jalanan yang hendak melakukan aksi kekerasan di wilayah perbatasan antara Gresik dan Surabaya.
Menurut Kepala Satuan Samapta Polres Gresik, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Heri Nugroho, tindakan cepat yang dilakukan oleh jajarannya berhasil mencegah konfrontasi terbuka antar kelompok remaja yang membawa senjata tajam dan diduga telah merencanakan aksi tawuran secara terstruktur.
Dua Geng Remaja Bersenjata Celurit Diamankan
“Tim Raimas yang sedang melaksanakan patroli rutin malam hari mendapatkan informasi terkait aktivitas sekelompok remaja mencurigakan di sekitar wilayah Kota Baru Driyorejo. Kami segera menindaklanjuti laporan tersebut dan mendapati adanya indikasi kuat bahwa mereka tengah bersiap menuju lokasi bentrokan di wilayah Lakarsantri, Kota Surabaya,” terang AKP Heri dalam keterangannya kepada awak media.
Dari hasil operasi tersebut, aparat berhasil mengamankan dua orang remaja yang masing-masing berinisial TAZ (17 tahun) dan ARW (16 tahun), keduanya tercatat sebagai warga Gadung, Driyorejo. Saat dilakukan penggeledahan, petugas mendapati sebilah celurit berukuran panjang yang disembunyikan di dalam pakaian salah satu pelaku. Senjata tajam tersebut diduga kuat akan digunakan dalam bentrokan antar kelompok remaja.
“Celurit yang kami sita menjadi bukti konkret bahwa tawuran ini bukan spontanitas, melainkan merupakan hasil perencanaan. Keberadaan senjata tajam jelas menunjukkan bahwa potensi timbulnya korban jiwa atau luka serius sangat tinggi,” imbuh Heri.
Kedua remaja tersebut diketahui merupakan anggota dari kelompok remaja yang menamakan diri sebagai Geng Remaja Cemeng. Mereka diduga tengah bersiap untuk berhadapan secara langsung dengan kelompok lawan yang dikenal dengan nama Geng Kampung Misteri dari wilayah Surabaya.
Penelusuran lebih lanjut dari pihak kepolisian menyebutkan bahwa komunikasi antar geng ini telah terjalin sebelumnya melalui media sosial, dan kesepakatan untuk melakukan bentrokan diperkirakan telah disusun sejak beberapa hari sebelumnya. Tawuran antar geng remaja seperti ini, meski terkesan sepele, berpotensi besar mengganggu keamanan dan ketertiban umum jika tidak segera ditindak.
Selain berhasil mencegah terjadinya tawuran, dalam patroli malam tersebut, petugas Raimas juga menemukan dua pemuda dalam kondisi tidak sadar akibat pengaruh minuman keras. Kedua pemuda tersebut masing-masing berinisial RA (25 tahun), warga Perumahan Griya Kencana, Mojosarirejo, dan MFMR (18 tahun), yang juga berdomisili di kawasan Griya Kencana, Gresik.
Remaja Bersenjata Diamankan Digresik
“Keduanya ditemukan dalam kondisi mabuk berat di lokasi terpisah. Karena pertimbangan keselamatan mereka sendiri dan masyarakat sekitar, kami mengambil tindakan pengamanan dan membawa mereka ke Mapolres Gresik untuk proses pembinaan,” jelas AKP Heri lebih lanjut.
Langkah preventif yang diambil aparat tidak berhenti pada proses penangkapan semata. Seluruh remaja yang diamankan dalam kegiatan tersebut, baik yang diduga akan melakukan tawuran maupun yang ditemukan dalam kondisi mabuk, langsung diarahkan untuk mengikuti program pembinaan yang difasilitasi oleh kepolisian. Dalam proses pembinaan ini, orang tua atau wali dari masing-masing pelaku turut dilibatkan sebagai bentuk pertanggungjawaban dan pembelajaran bagi semua pihak.
“Pihak keluarga kami panggil ke kantor kepolisian guna diberikan pemahaman bersama. Kami menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas anak-anak mereka, khususnya di malam hari, ketika potensi penyimpangan perilaku lebih tinggi,” ujar Heri.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan intensitas patroli malam di titik-titik yang rawan menjadi lokasi berkumpulnya kelompok remaja. Langkah ini merupakan bagian dari strategi preventif Polres Gresik dalam menciptakan suasana yang aman dan kondusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, AKP Heri Nugroho juga mengimbau masyarakat luas agar tidak ragu melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang terjadi di lingkungan tempat tinggal mereka. Pihak kepolisian membuka akses pelaporan secara langsung melalui Hotline “Lapor Kapolres Gresik” yang dapat dihubungi 24 jam.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan. Laporan masyarakat menjadi modal utama kami dalam mendeteksi potensi gangguan kamtibmas secara dini,” tutupnya.
Baca Juga : Pelajar SMK Bunuh Lansia Kota Palembang Gegara Ditolak Utang
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya peran aktif semua pihak dalam mengawasi dan membina generasi muda. Kolaborasi antara aparat keamanan, keluarga, sekolah, dan masyarakat luas menjadi kunci utama dalam mencegah berkembangnya budaya kekerasan di kalangan remaja.
Pihak kepolisian menegaskan komitmennya untuk tidak hanya bersikap represif, tetapi juga proaktif dan edukatif dalam menangani isu-isu sosial yang melibatkan anak-anak dan remaja. Ke depannya, berbagai program penyuluhan dan pembinaan akan terus digalakkan demi menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan produktif bagi generasi penerus bangsa.