
Geger Driver Taksi Online Ditemukan Tewas di Dalam Mobil
Kejadian menggemparkan terjadi di kawasan permukiman padat di Jakarta pada Senin pagi, 24 Juni 2025.
Seorang pria yang diketahui berprofesi sebagai driver taksi online ditemukan tewas di dalam kendaraannya yang terparkir di pinggir jalan.
Kejadian ini sontak menghebohkan warga sekitar yang semula mengira pengemudi tersebut hanya tertidur.
Mobil yang digunakan untuk layanan taksi online itu terparkir dalam posisi mesin mati, dengan kaca jendela tertutup rapat.
Warga mulai curiga setelah melihat bahwa mobil tersebut berada di lokasi yang sama sejak malam sebelumnya tanpa ada pergerakan.
Setelah mengetuk kaca beberapa kali dan tidak mendapat respons, warga pun melaporkan hal tersebut ke pihak keamanan setempat.
Geger Driver Taksi Online Ditemukan Tewas di Dalam Mobil
Korban diketahui bernama Dedi Pratama (34), warga asal Depok, Jawa Barat, yang sehari-hari bekerja sebagai
driver salah satu platform transportasi daring ternama. Berdasarkan informasi dari rekan-rekan sesama driver
korban memang sering mengambil orderan hingga larut malam.
Menurut keterangan saksi, mobil korban sudah berada di lokasi sejak pukul 22.00 WIB malam sebelumnya.
Namun, hingga pagi hari, kendaraan tersebut tidak berpindah posisi. Petugas keamanan lingkungan kemudian menghubungi
kepolisian sektor setempat untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.
Petugas dari Polsek dan Tim Inafis tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah membuka pintu kendaraan dengan
bantuan teknisi dan melakukan pemeriksaan awal, ditemukan bahwa korban telah dalam kondisi tidak bernyawa.
Dugaan Awal dan Penanganan Polisi
Kapolsek setempat, Kompol Andri Mahendra, mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban.
Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan awal oleh tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.
“Korban ditemukan dalam posisi duduk di kursi pengemudi, sabuk pengaman terpasang, dan tidak ada luka terbuka atau bekas kekerasan.
Saat ini, jenazah telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk autopsi guna memastikan penyebab kematian,” ujar Kompol Andri.
Pihak kepolisian tidak menutup kemungkinan adanya faktor kesehatan atau keracunan udara dalam mobil tertutup
apalagi jika korban tertidur dengan kondisi AC menyala dalam waktu lama tanpa ventilasi udara.
Respons dari Keluarga dan Komunitas Driver Online
Pihak keluarga korban yang dihubungi mengaku sangat terpukul atas kejadian ini. Mereka terakhir kali berkomunikasi dengan
Dedi sekitar pukul 21.00 WIB, saat ia memberi kabar bahwa dirinya sedang menunggu orderan terakhir sebelum pulang.
Sementara itu, komunitas driver taksi online menyatakan duka cita mendalam dan berharap kejadian ini menjadi perhatian serius
Banyak dari mereka mengaku mengalami tekanan kerja, kelelahan ekstrem, dan kurangnya perlindungan asuransi dalam
menjalankan profesi sebagai mitra pengemudi.
“Kami berharap ada evaluasi dari pihak platform transportasi daring, termasuk dalam memberikan edukasi tentang
kesehatan kerja dan sistem shift yang lebih manusiawi. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali,” ujar Hendra, salah satu perwakilan komunitas pengemudi.
Perlunya Perlindungan dan Edukasi bagi Pengemudi
Kematian tragis yang menimpa Dedi Pratama kembali membuka diskusi soal kesehatan dan keselamatan
kerja pengemudi transportasi daring. Profesi ini menuntut jam kerja panjang, paparan stres, dan minimnya jaminan perlindungan sosial.
Banyak pengemudi yang merasa tertekan untuk terus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup, tanpa memikirkan kondisi fisik mereka sendiri.
Pemerintah, perusahaan aplikasi, dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat memberikan perhatian serius dalam hal pelatihan keselamatan kerja, pemeriksaan kesehatan berkala, hingga pemberian akses terhadap layanan kesehatan dan asuransi jiwa.
Penutup
Kejadian tewasnya driver taksi online di dalam mobil menjadi pengingat bahwa keselamatan dan kesehatan kerja harus menjadi prioritas bersama.
Pihak berwenang kini masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematian. Di sisi lain, masyarakat dan penyedia layanan transportasi daring diharapkan tidak hanya fokus pada produktivitas, tetapi juga memastikan bahwa setiap pengemudi bekerja dalam kondisi yang aman dan layak.
Baca juga: Geger Mayat Wanita Ditemukan Mengapung di Sungai Beji Klaten