Lima Tersangka Kasus Narkoba Diamankan Polres Jembrana Jajaran Satuan Reserse Narkoba mengamankan lima tersangka kasus narkoba.
Kelima tersangka yang diamankan yakni NM (46) dari Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana; MH (40)
dari Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Jembrana;
AK (23) dari Kelurahan Loloan Timur; MAF (25) dari Kelurahan Loloan Barat dan IKDS (32) dari Banjar Katulampa,
Desa Manistutu, Kecamatan Melaya.
Lima Tersangka Kasus Narkoba
Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, didampingi Kasat Res Narkoba Polres Jembrana, AKP I Gede Alit Darmana
dan Kasi Humas Polres Jembrana, Iptu Komang Triatmajaya, Senin (16/12/2024) mengatakan kelima tersangka ditangkap di 3 TKP berbeda.
Di mana AK dan MAF ditangkap Sabtu (7/12/2024) di Jalan Pulau Jawa Kelurahan Loloan Timur dengan modus bersama-sama bersepakat menjadi perantara
dalam jual beli serta menguasai dan menyimpan narkotika yang diduga sabu.
IKDS ditangkap pada Selasa (12/11/2024) di Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem, dengan modus menjadi perantara dalam jual beli,
menguasai dan menyimpan narkotika yang diduga sabu.
“NM dan MH diamankan pada Sabtu (7/12/2024) di Jalan Gunung Agung, Kelurahan Loloan Timur, dengan modus tersangka menjual narkotika jenis sabu
di rumahnya dengan cara pembeli datang langsung ke runahnya dengan memberikan kode ‘apakah jajan tersedia atau apakah apotek buka?'” paparnya.
Tri Purwanto mengimbau agar menghindari segala bentuk penggunaan dan peredaran narkotika karena dapat merusak masa depan generasi muda
dan berdampak negatif pada masyarakat.
“Jangan tergoda dengan bujukan pihak-pihak tertentu yang menawarkan keuntungan instan melalui aktivitas terlarang seperti peredaran narkotika,” sarannya.
Kepolisian juga mengingatkan pentingnya pencegahan bagi generasi muda untuk tidak terjerumus dalam dunia narkoba Upaya pencegahan sejak dini menjadi langkah utama
dalam memerangi peredaran narkoba di Bali, yang dikenal sebagai destinasi wisata internasional.
Tersangka yang telah diamankan saat ini masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mengungkap apakah mereka memiliki jaringan yang lebih luas dalam peredaran narkoba.
Dengan terus meningkatnya kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba, diharapkan Bali dapat tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi wisatawan serta masyarakat lokal.