
Pelajar SMP Disetubuhi Tetangga Dari SD Hingga Hamil Di Asahan Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, kembali dihebohkan oleh sebuah kasus pelecehan seksual yang menimpa seorang remaja perempuan berusia 16 tahun. Korban, yang saat ini masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP), diduga telah mengalami tindakan asusila sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) oleh tiga orang tetangganya. Akibat perbuatan keji tersebut, korban kini dalam kondisi hamil.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Asahan, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ghulam Yanuar Lutfi, mengungkapkan bahwa kasus ini pertama kali terkuak pada Selasa, 5 November 2024. Salah satu terduga pelaku, yang berinisial SS alias Opung Jabat (57), berhasil diamankan pada Sabtu, 15 Februari 2025. Sementara itu, dua tersangka lainnya, yakni K alias Wak Karno (66) dan S alias Arya (29), hingga kini masih dalam pengejaran aparat kepolisian.
“Korban merupakan seorang siswi kelas 3 SMP dan bertempat tinggal berdekatan dengan ketiga pelaku,” ujar AKP Ghulam dalam keterangannya kepada media pada Rabu, 19 Februari 2025.
Pelajar SMP Disetubuhi Tetangga Hingga Hamil
Kasus ini terungkap setelah keluarga korban mendapatkan informasi dari seorang warga yang mengajak mereka untuk datang ke rumah salah satu pelaku, yakni Arya. Rumah pelaku tersebut terletak tidak jauh dari kediaman korban. Dalam pertemuan itu, pihak keluarga pelaku menanyakan hubungan antara korban dan Arya.
Saat itu, korban dan pelaku mengakui bahwa mereka telah melakukan hubungan badan. Arya pun berjanji untuk bertanggung jawab dengan menikahi korban. Setelah pertemuan tersebut, korban dan keluarganya kembali ke rumah. Orang tua korban yang masih merasa curiga kemudian menginterogasi putrinya lebih lanjut. Pada momen inilah korban akhirnya mengungkapkan bahwa dirinya telah hamil tiga bulan dan mengalami tindakan pelecehan dari tiga orang pelaku sejak duduk di bangku kelas 3 SD.
“Korban menyampaikan bahwa dirinya telah hamil selama tiga bulan dan mengaku mengalami pelecehan seksual oleh tiga orang pelaku sejak ia masih di kelas 3 SD,” ungkap AKP Ghulam.
Modus Operandi Para Pelaku
Berdasarkan hasil penyelidikan, diketahui bahwa tindakan asusila ini pertama kali dilakukan oleh pelaku SS alias Opung Jabat. Kejahatan tersebut berlangsung sejak korban masih duduk di kelas 3 SD hingga bulan Juni 2024. Pelaku mendekati korban dengan memberikan uang jajan secara berkala, sehingga korban merasa nyaman dan tidak curiga terhadap niat jahatnya.
Setelah korban terbiasa dengan pemberian tersebut, pelaku menawarkan untuk memijat tubuh korban sebagai dalih untuk melancarkan aksinya. Pada kesempatan tersebut, pelaku kemudian melakukan tindakan pelecehan terhadap korban secara berulang kali.
“Pelaku sengaja mendekati korban dengan berbagai cara agar dapat melakukan tindakan asusila berulang kali tanpa menimbulkan kecurigaan,” ujar AKP Ghulam.
Setelah bulan Juni 2024, pelaku SS tidak lagi menjalin komunikasi dengan korban. Namun, tidak lama berselang, korban mulai berinteraksi dengan pelaku lainnya, yaitu K alias Wak Karno. Dengan modus yang berbeda, pelaku ini membujuk korban dengan janji akan membelikan sebuah ponsel.
Korban yang tergoda dengan iming-iming tersebut akhirnya mengikuti kemauan pelaku dan mereka melakukan hubungan terlarang di sebuah area perkebunan sawit. Setelah kejadian itu, pelaku menepati janjinya dengan memberikan korban sebuah ponsel bekas. Dengan cara ini, pelaku dapat tetap berkomunikasi dengan korban dan kembali melakukan tindakan asusila secara berkala.