
Pelaku Menyamar Anggota Polisi Resahkan Warga Samarinda Seorang pria berinisial A.T. (32), yang merupakan seorang residivis, kembali melakukan tindak kejahatan dengan menyamar sebagai anggota kepolisian. Pelaku melancarkan aksinya dengan menipu warga di Samarinda menggunakan modus yang telah dirancang dengan baik.
Dalam menjalankan aksinya, pelaku berpura-pura menjadi aparat yang menegur pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm. Setelahnya, ia dengan licik mengambil barang berharga milik korban.
Berdasarkan catatan kepolisian, A.T. sebelumnya pernah menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Samarinda pada tahun 2022 atas kasus pencurian dengan kekerasan. Setelah bebas usai menjalani hukuman selama satu tahun empat bulan, pelaku kembali melakukan aksi kriminal dengan modus yang berbeda.
Pelaku Menyamar Anggota Polisi
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, menjelaskan bahwa pelaku memilih lokasi yang memiliki arus lalu lintas tinggi guna memudahkan aksinya dalam mencari korban.
“Pelaku menargetkan pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm sebagai sasarannya. Dengan berpura-pura sebagai anggota kepolisian, ia kemudian menegur dan menghentikan korban,” ungkap Kombes Pol Hendri Umar pada Jumat (14/2).
Setelah menegur korban, pelaku kemudian membuat tuduhan tidak berdasar dengan menuding korban sebagai pengguna narkoba. Dengan dalih pemeriksaan lebih lanjut, pelaku meminta korban menyerahkan ponselnya.
“Modus yang digunakan adalah berpura-pura melakukan pemeriksaan terhadap isi ponsel korban untuk mencari dugaan transaksi narkoba atau bukti lain yang tidak pernah ada,” terang Hendri Umar.
Setelah berhasil mendapatkan ponsel korban, pelaku membawa korban ke sekitar kantor Polsek Samarinda Ulu. Namun, saat tiba di lokasi, ia membuat alasan bahwa dirinya perlu mengambil alat tes urine di dalam kantor polsek.
“Begitu sampai di sekitar kantor polsek, pelaku mengaku hendak mengambil alat tes urine, lalu segera melarikan diri dengan membawa ponsel korban,” tambahnya.
Hasil investigasi menunjukkan bahwa pelaku telah melakukan aksi serupa sebanyak lebih dari lima kali sejak tahun 2023 hingga 2025. Tidak hanya menangkap pelaku utama, pihak kepolisian juga berhasil mengamankan seorang pria berinisial R.F. (23), yang diduga menjadi penadah barang hasil kejahatan tersebut.
“Kami juga menangkap seorang tersangka lainnya yang berperan sebagai penadah, yakni saudara R.F., yang menerima dan menjual barang bukti berupa ponsel hasil tindak kejahatan,” ujar Kombes Pol Hendri Umar.
Dari hasil penangkapan ini, pihak kepolisian berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk satu unit sepeda motor dan tiga unit ponsel yang diduga berasal dari hasil kejahatan yang dilakukan oleh pelaku.
Nekat Tahan Pengendara Lalu Menuduh Pemakai Narkoba
Kepolisian menegaskan bahwa tindakan hukum akan diterapkan secara tegas terhadap para pelaku. Selain itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap segala bentuk modus penipuan, terutama yang melibatkan penyamaran sebagai aparat penegak hukum. Jika menemui situasi mencurigakan, warga diharapkan segera melapor kepada pihak berwenang agar tindakan pencegahan dapat segera dilakukan.
Lebih lanjut, kepolisian juga akan meningkatkan patroli serta pengawasan di beberapa titik rawan kejahatan guna mencegah insiden serupa terjadi kembali di masa mendatang. Pihak berwenang mengingatkan bahwa setiap warga memiliki hak untuk meminta identifikasi resmi dari petugas kepolisian yang melakukan pemeriksaan di lapangan guna memastikan keaslian dan keabsahan tindakan yang dilakukan oleh pihak berwajib.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi berbagai modus kejahatan yang semakin berkembang. Kepolisian terus berkomitmen untuk memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat serta menindak tegas setiap pelaku kriminal yang meresahkan keamanan dan ketertiban umum.