
Pelaku Pemerkosa Di Pekalongan Diciduk Usai Buron Dua Tahun dalam pelarian, seorang pria berinisial AG (25), yang merupakan tersangka dalam kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur, akhirnya berhasil diamankan oleh Kepolisian Resor (Polres) Pekalongan Kota. Selama masa pelariannya, AG diketahui sempat berpindah lokasi hingga ke luar negeri, termasuk Sri Lanka, serta bersembunyi di Merauke dengan bekerja sebagai anak buah kapal (ABK).
Penangkapan terhadap AG dilakukan oleh tim kepolisian saat ia tengah bersembunyi di kediaman kerabatnya di wilayah Kendal. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Pekalongan Kota, AKP Yoyok Agus Waluyo, mengungkapkan bahwa kejadian pemerkosaan ini terjadi pada bulan November 2022.
“Kasus ini terjadi pada November 2022 dan telah dilaporkan secara resmi pada tanggal 28 Februari 2023. Selama dua tahun, pelaku berusaha menghindari proses hukum dengan berpindah-pindah lokasi,” ujar AKP Yoyok dalam wawancara yang digelar pada Rabu (26/2/2025).
Pelaku Pemerkosa Di Pekalongan Diciduk
Berdasarkan hasil pemeriksaan, AG yang merupakan warga Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, mengaku sempat melarikan diri ke Sri Lanka selama delapan bulan sebelum akhirnya menetap di Merauke selama satu tahun. Selama berada di kedua lokasi tersebut, ia bekerja sebagai nelayan.
“Pelaku berupaya menghindari hukum dengan bekerja di kapal sebagai nelayan. Ia tinggal di Merauke selama satu tahun dan sebelumnya berada di Sri Lanka selama delapan bulan. Namun, upaya pelariannya berakhir setelah kami berhasil mengamankannya di Kendal pada hari Minggu (23/2),” jelas AKP Yoyok.
Proses penangkapan dilakukan setelah pihak kepolisian mendapatkan informasi mengenai keberadaan AG di rumah kerabatnya. Dengan melakukan pengintaian, petugas berhasil mengamankan pelaku tanpa perlawanan.
“Kami menerima informasi bahwa pelaku sedang berada di rumah keluarganya di Kendal. Berdasarkan informasi tersebut, tim langsung bergerak cepat dan berhasil mengamankan yang bersangkutan pada hari Minggu kemarin,” tambahnya.
Di hadapan awak media, AG mengakui bahwa ia melarikan diri karena merasa takut setelah mengetahui bahwa korban, yang merupakan kekasihnya, mengalami kehamilan akibat perbuatannya.
“Saya melarikan diri karena panik dan takut. Saya tahu bahwa korban hamil,” ungkapnya singkat.
Lebih lanjut, AG menyatakan bahwa ia baru kembali dari pelariannya sekitar satu pekan sebelum akhirnya ditangkap oleh aparat kepolisian. Ia juga menyatakan penyesalan atas tindakannya dan menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.
“Saya baru pulang sekitar satu minggu yang lalu dan kemudian tertangkap. Saya sangat menyesal atas apa yang telah saya lakukan, dan saya siap untuk bertanggung jawab,” tuturnya.
Dalam keterangannya, AG juga mengakui bahwa ia telah menjalin hubungan dengan korban dalam kurun waktu yang cukup lama dan telah melakukan hubungan intim sebanyak tiga kali sebelum akhirnya mengetahui bahwa korban mengalami kehamilan akibat perbuatannya.
Akibat perbuatan pelaku, korban mengalami kehamilan dan telah melahirkan seorang bayi. Penangkapan AG memberikan kelegaan bagi pihak keluarga korban yang selama ini menantikan keadilan atas perbuatan yang telah dilakukan oleh pelaku.
Ibu korban, yang berinisial W (55), mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan pihak kepolisian dalam menangkap pelaku. Ia juga berharap agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku.