Pemeriksaan Usut Kematian Darso Mengantongi Hasil Ekshumasi memeriksa anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota
Yogyakarta pada Kamis, 23 Januari 2025.
Polda Jateng memeriksa mereka dalam penyidikan kematian Darso, warga Kecamatan Mijen, Kota Semarang, yang diduga menjadi
korban penganiayaan polisi dari Polresta Yogyakarta.
“Sedang berlangsung,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Dwi Subagio, Kamis siang. “Enam orang yang diperiksa.”
Pemeriksaan Usut Kematian Darso
Penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Tengah sudah mengantongi hasil ekshumasi jenazah Darso. Makam Darso dibongkar untuk diteliti
sampel organ tubuhnya pada Senin, 13 Januari 2025.
Sebelum dirawat di ICU rumah sakit dan meninggal, Darso dijemput anggota Polresta Yogyakarta. Awalnya datang tiga orang menumpang satu
mobil ke rumah korban pada 21 September 2024. Mereka menanyakan alamat Darso kepada istrinya, yang ketika itu berada di depan rumah.
“Kemudian istrinya masuk ke dalam rumah mengabarkan ada tamu,” kata pengacara keluarga korban, Antoni Yudha Timur, pada Ahad, 12 Januari 2024.
Darso, yang baru bangun, lantas menemui tiga orang tersebut. Sementara istrinya masuk ke dalam rumah. Tak berselang lama istri Darso keluar namun suaminya sudah tidak ada.
Dua jam kemudian, rombongan tiga orang itu kembali datang ke rumah Darso. Kali ini mereka bersama ketua RT setempat. “Mengabarkan Pak Darso ada di Rumah Sakit Medika Ngaliyan,” ujar dia.
Istri Darso lantas datang ke Rumah Sakit Permata Medika Ngaliyan bersama tiga orang tersebut. Darso dirawat di ruang intensive care unit (ICU) rumah sakit tersebut.
Darso berada di ruang ICU selama tiga hari. Dia kemudian dipindah ke kamar perawatan selama tiga hari lantas diizinkan pulang. “Dua hari di rumah, Darso meninggal,” kata Antoni.
Ketika masih hidup korban sempat bercerita mengalami penganiayaan oleh orang yang menjemputnya. “Menceritakan ke beberapa orang, baik ketika di ICU dan di rumah, bahwa dia telah dipukul, dihajar,” katanya.
Darso bercerita kepada istrinya, bahwa dia mengalami penganianiayaan oleh enam orang. “Saya dipukuli oleh enam oknum dari Yogyakarta,” tutur Antoni menirukan cerita korban.
Sebelum kejadian ini, Darso mengalami kecelakaan lalu lintas di Yogyakarta. Menurut pengakuan Darso, dia telah membawa korban kecelakaan ke klinik.