
Perampok ATM Mini Bersenjata Api Di Rohil Ditangkap, Ada Wanita Kepolisian berhasil menangkap para pelaku perampokan ATM di Rokan Hilir, Riau, yang membawa kabur uang senilai Rp 50 juta serta menodongkan benda yang menyerupai senjata api. Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa benda tersebut adalah sebuah softgun.
Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Anom Karibianto, mengungkapkan bahwa terdapat enam orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah Hamdan (56), Sutino (29), Sri Rahayu (36), Suwondo (38), Markus Ikbal (30), dan Benni Adelha (44).
“Sebanyak enam pelaku telah berhasil diamankan. Salah satunya adalah seorang perempuan berinisial SR,” ujar Anom dalam keterangannya pada Sabtu (22/2/2025).
Perampok ATM Mini Bersenjata Api
Para pelaku diketahui merupakan warga Rokan Hilir dan Sumatera Utara. Mereka ditangkap di beberapa lokasi berbeda, termasuk di Bagan Sinembah, Rokan Hilir.
“Penangkapan pertama dilakukan pada 18 Februari di Bagan Sinembah terhadap pelaku berinisial SU. Dari hasil pengembangan, kami berhasil mengidentifikasi dan menangkap pelaku lainnya,” lanjut Anom.
Proses penangkapan dilakukan oleh tim gabungan dari Resmob Polres Rokan Hilir dan Polda Riau. Setelah diamankan, para pelaku beserta barang bukti langsung dibawa ke Polres Rokan Hilir guna penyelidikan lebih lanjut.
Dalam pemeriksaan, terungkap bahwa senjata yang digunakan pelaku untuk menodong korban bukanlah senjata api sungguhan, melainkan sebuah softgun. Softgun tersebut ditemukan di rumah salah satu pelaku, Suwondo, yang berlokasi di Cikampak, Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara.
Peran Masing-Masing Pelaku
Menurut keterangan Anom, masing-masing pelaku memiliki peran yang berbeda dalam aksi kejahatan tersebut. Pelaku Sutino bertugas untuk melakukan pemantauan di lokasi sebelum aksi perampokan dilakukan. Ia juga ikut dalam mobil Calya hitam yang digunakan oleh para pelaku.
Sementara itu, pelaku Suwondo berperan sebagai eksekutor utama yang membawa softgun dan masuk ke dalam warung untuk menakuti korban serta mengambil uang hasil kejahatan.
“Markus memiliki peran sebagai sopir yang menjemput pelaku Suwondo, Sutino, dan Denni di daerah Cikampak. Ia juga menyediakan perlengkapan seperti jaket, sarung tangan, masker, serta kendaraan yang digunakan untuk melancarkan aksi kejahatan mereka,” jelas Anom.
Sri Rahayu, atau yang akrab disapa Ayu, diketahui merupakan kekasih dari Markus. Perannya dalam aksi ini adalah membantu dalam proses penjemputan pelaku lainnya serta mengganti kendaraan yang digunakan dengan mobil Expander. Selain itu, ia juga berperan dalam menghilangkan barang bukti dan menyediakan rumahnya sebagai tempat persembunyian bagi para pelaku. Ia menerima bagian hasil kejahatan sebesar Rp 2 juta.
“SR membantu menjemput para pelaku dan mengganti kendaraan dengan mobil Expander. Selain itu, ia juga membuang barang bukti dan menjadikan rumahnya sebagai tempat persembunyian sementara bagi kelompok tersebut,” ujar Anom.
Hamdan, atau yang dikenal sebagai Wak Ondut, memiliki tugas sebagai pengamat lokasi perampokan di ATM mini. Ia juga turut menunggu di dalam mobil Expander hitam selama aksi berlangsung.