
Polisi Dalami Dugaan Pemerasan Penonton DWP Oknum Polisi pemerasan terhadap sejumlah penonton acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.
Kasus ini mencuat setelah beberapa pengunjung mengeluhkan adanya tindakan tidak etis dari aparat yang bertugas mengamankan acara tersebut.
Menurut laporan yang beredar, sejumlah penonton mengaku diperas oleh oknum anggota dengan dalih pemeriksaan Mereka diminta memberikan sejumlah uang agar dapat melewati pemeriksaan tanpa kendala.
Polisi Dalami Dugaan Pemerasan
Beberapa korban Dugaan Pemerasan bahkan menyebutkan nominal uang yang diminta berkisar ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
“Menindaklanjuti informasi tersebut, Polda Metro Jaya saat ini sedang melakukan pendalaman yang dilakukan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam),
“kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Ade Ary menjelaskan pihaknya berkomitmen memberantas dan menanggulangi segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
“Polda Metro Jaya tidak pandang bulu terhadap siapapun pelakunya dan pasti akan memproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku secara proporsional dan profesional,” ucapnya.
Ade Ary juga menjelaskan apabila ditemukan nanti pelanggaran akan diproses sesuai UU yang berlaku secara profesional dan proporsional.
Sebelumnya terdapat postingan di akun X @Twt_Rave, yang mengunggah sejumlah oknum polisi diduga melakukan penangkapan dan pemerasan terhadap penonton dari Malaysia.
Dalam postingannya mereka menyebut oknum polisi Indonesia menangkap dan melakukan tes urine mendadak terhadap lebih dari 400 penonton dari Malaysia.
“Oknum polisi juga diduga memeras uang mereka yang jumlahnya berkisar 9 juta RM atau setara Rp32 miliar Bahkan,
ada klaim bahwa para penonton terpaksa membayar meski tes urine narkoba mereka negatif,” tulis akun tersebut.
Kasus ini memicu perbincangan luas di media sosial, dengan banyak pihak mengecam tindakan pemerasan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota
Publik berharap aparat kepolisian mampu menjaga integritas institusi dengan menindak tegas pelaku jika terbukti bersalah.