
Polisi Periksa 3 Orang Terkait Pergantian Pelat BMW Penabrak Mahasiswa UGM
Polisi Periksa 3 Orang Terkait Pergantian Pelat BMW Penabrak Mahasiswa UGM
Kasus kecelakaan yang menewaskan seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menjadi sorotan setelah ditemukan adanya dugaan pergantian
pelat nomor pada mobil BMW yang terlibat dalam insiden tersebut Kejadian ini memunculkan spekulasi tentang upaya menghilangkan jejak atau menutupi identitas pelaku.
Pihak kepolisian pun telah mengambil langkah cepat dengan memeriksa tiga orang yang diduga terlibat dalam pergantian pelat tersebut.
Polisi Periksa 3 Orang Terkait Pergantian Pelat BMW Penabrak Mahasiswa UGM
Kecelakaan tragis itu terjadi pada malam hari di kawasan Yogyakarta. Mahasiswa UGM yang saat itu tengah menyeberang jalan tertabrak sebuah mobil BMW berwarna hitam.
Saksi mata menyebutkan bahwa mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak sempat mengerem sebelum menabrak korban.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong akibat luka serius di bagian kepala dan dada.
Dugaan Pergantian Pelat Nomor Kendaraan
Setelah kejadian, muncul laporan dari warga yang melihat mobil BMW tersebut memiliki pelat nomor yang berbeda saat terlihat di lokasi kejadian dan ketika ditemukan di tempat parkir sebuah apartemen.
Hal ini memicu dugaan bahwa ada upaya mengganti pelat untuk menghindari tanggung jawab hukum Polisi segera menindaklanjuti informasi ini dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Polisi Gerak Cepat, Periksa Tiga Orang
Kepolisian setempat menyatakan telah memeriksa tiga orang yang diduga terlibat dalam pergantian pelat nomor kendaraan.
Ketiganya memiliki hubungan dengan pemilik kendaraan, baik sebagai anggota keluarga maupun rekan dekat.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menggali motif dan mengetahui sejauh mana keterlibatan mereka dalam usaha menyamarkan identitas kendaraan setelah kecelakaan.
Menurut Kapolresta Yogyakarta, pemeriksaan masih dalam tahap awal. “Kami sedang mendalami peran masing-masing.
Jika ditemukan bukti kuat adanya niat untuk menghalangi proses hukum, tentu akan ada tindakan hukum yang tegas,” ujarnya dalam konferensi pers.
Motif Penggantian Pelat: Upaya Melarikan Diri?
Motif penggantian pelat masih dalam penyelidikan. Namun, pengamat hukum pidana menyatakan bahwa tindakan tersebut bisa termasuk dalam kategori obstruction of justice, yakni menghalangi proses hukum.
Jika terbukti pelat diganti secara sengaja untuk menutupi identitas pelaku atau kendaraan, maka pelaku dapat dijerat dengan pasal tambahan terkait pemalsuan dokumen dan menghilangkan barang bukti.
Keluarga Korban Minta Keadilan
Keluarga korban menyuarakan harapan agar kasus ini diusut tuntas dan pelaku diberikan hukuman yang setimpal.
Kami tidak ingin pelaku lolos begitu saja hanya karena memiliki koneksi atau uang. Anak kami tidak akan kembali, tapi kami ingin keadilan,” ujar ayah korban saat ditemui wartawan.
Pihak keluarga juga mempertanyakan mengapa pelaku belum ditahan, padahal sudah ada bukti kuat mengenai kecelakaan tersebut. Mereka berharap polisi dan kejaksaan bekerja profesional tanpa intervensi.
Respons Publik dan Media Sosial
Di media sosial, tagar #KeadilanUntukMahasiswaUGM menjadi trending. Banyak warganet mengecam tindakan penggantian pelat nomor dan mendesak polisi segera menangkap pelaku.
Beberapa tokoh publik juga angkat bicara, mendukung upaya penegakan hukum yang transparan dan adil.
Tak sedikit juga yang mengaitkan kasus ini dengan praktik ketimpangan hukum di Indonesia, di mana pelaku dari kalangan elite dinilai sering kali lolos dari jeratan hukum dengan berbagai cara.
Proses Hukum Berlanjut
Kepolisian menegaskan bahwa proses hukum masih berjalan dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Penyidik telah mengamankan kendaraan, pelat nomor asli dan palsu
serta rekaman CCTV di beberapa lokasi penting. Polisi juga berjanji akan melakukan uji forensik terhadap mobil BMW tersebut
termasuk memeriksa airbag dan rekaman kamera dashboard (jika ada) untuk mengetahui siapa yang berada di balik kemudi saat kecelakaan terjadi.
Seruan untuk Evaluasi Sistem Hukum
Kasus ini menjadi sorotan karena memunculkan kekhawatiran publik akan lemahnya sistem penegakan hukum.
Beberapa LSM meminta agar ada evaluasi menyeluruh terhadap proses penanganan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kalangan atas.
Mereka menuntut transparansi, akuntabilitas, serta peran aktif masyarakat sipil dalam mengawal kasus-kasus serupa.
Penutup
Kematian tragis mahasiswa UGM dan dugaan upaya menutupi jejak melalui pergantian pelat mobil telah membuka mata publik terhadap pentingnya keadilan hukum yang merata.
Proses hukum harus berjalan tanpa pandang bulu. Kepolisian pun diharapkan mampu menuntaskan kasus ini secara adil dan transparan, agar kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum tidak luntur.
Baca juga:Jasad Pria Ditemukan Membusuk Gegerkan Warga Gresik