
Pria Tewas Dibunuh Paman Dan Keponakan Motifnya Soal Asmara menggegerkan masyarakat Brebes, Jawa Tengah, berhasil diungkap dalam waktu kurang dari 24 jam. Kepolisian Resor (Polres) Brebes dengan cepat berhasil menangkap para pelaku yang diduga kuat terlibat dalam insiden tragis tersebut. Peristiwa ini terjadi di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Brebes, di mana seorang pria ditemukan tewas di pintu masuk area tersebut.
Korban diketahui bernama Sudirman Buton, seorang pemuda berusia 23 tahun asal Desa Loleo, Kecamatan Weda Selatan, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban merupakan mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di salah satu universitas di Cilacap, Jawa Tengah.
Kapolres Brebes melalui Kasat Reskrim, AKP Resandro Handriajati, mengungkapkan bahwa hasil penyelidikan mengindikasikan korban tewas akibat pembunuhan yang dilakukan oleh dua orang pelaku. Kedua pelaku tersebut diketahui bernama Syahrul Gunawan (23) dan Ahmad Syafrudin (20), yang diketahui masih memiliki hubungan keluarga. Keduanya merupakan warga Kecamatan Wanasari, Brebes.
“Pelaku ada dua orang, yaitu Syahrul Gunawan dan Ahmad Syafrudin, yang merupakan paman dan keponakan,” ungkap AKP Resandro dalam keterangan pers di Mapolres Brebes pada Minggu sore, 30 Maret 2025. Ia juga menegaskan bahwa para pelaku berhasil ditangkap di lokasi persembunyian mereka berkat koordinasi tim kepolisian.
Pria Tewas Dibunuh Paman Dan Keponakan
Lebih lanjut, AKP Resandro menjelaskan bahwa motif dari tindak pembunuhan ini diduga kuat dipicu oleh persoalan asmara. Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari para pelaku, Syahrul merasa marah dan cemburu setelah mengetahui bahwa tunangannya diduga berselingkuh dengan korban. Kecemburuan inilah yang diduga memicu aksi brutal tersebut.
“Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa motif pembunuhan dengan hubungan asmara. Pelaku Syahrul merasa tersulut emosi setelah melihat adanya kedekatan antara tunangannya dengan korban,” papar AKP Resandro. Ia juga menambahkan bahwa korban meninggal dunia akibat luka tusuk yang mengenai bagian punggung, diduga dilakukan menggunakan senjata tajam berupa belati.
Kronologi kejadian bermula saat Syahrul mendapatkan informasi bahwa tunangannya sedang bersama korban di sebuah kamar kos. Mengetahui hal tersebut, Syahrul bersama keponakannya, Ahmad Syafrudin, segera mendatangi tempat tersebut. Keduanya berencana menyelesaikan persoalan dengan cara baik-baik. Namun, situasi berubah menjadi panas ketika Syahrul mendapati tunangannya tengah bermesraan dengan korban.
Syahrul yang diliputi amarah spontan melayangkan pukulan kepada korban. Merasa terancam dan kalah jumlah, Sudirman berusaha melarikan diri dari lokasi. Namun, aksi kejar-kejaran tak terhindarkan hingga akhirnya mencapai kawasan depan GOR Sasana Kridha Adikarsa.
Di lokasi tersebut, Ahmad Syafrudin berhasil menghentikan langkah korban dengan cara menjambak rambutnya hingga terjatuh. Melihat situasi tersebut, Syahrul lantas menabrak korban menggunakan sepeda motor. Saat korban tergeletak tak berdaya, Syahrul dengan cepat menikam bagian punggung korban dengan belati yang dibawanya.
Setelah insiden penusukan tersebut, korban langsung terkapar dengan posisi tengkurap di depan pintu masuk GOR Brebes. Melihat korban bersimbah darah, kedua pelaku segera melarikan diri ke arah Desa Padasugih guna menghindari penangkapan.
Usai kejadian, aparat kepolisian segera melakukan penyelidikan intensif guna mengidentifikasi pelaku. Berkat kesigapan dan kerja sama antara unit Reskrim dan masyarakat setempat, kedua tersangka berhasil diamankan dalam waktu singkat. Kini, Syahrul Gunawan dan Ahmad Syafrudin telah ditetapkan sebagai tersangka dan tengah menjalani proses hukum lebih lanjut di Polres Brebes.
Motifnya soal Asmara
Kasus ini menjadi sorotan karena motif asmara yang melatarbelakangi tindakan keji tersebut. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh masalah pribadi yang dapat berujung pada tindak kriminal. Kapolres Brebes juga mengingatkan pentingnya pengendalian emosi dalam menghadapi konflik, terutama yang menyangkut hubungan interpersonal.
Sementara itu, pihak keluarga korban mengaku terpukul atas kejadian tragis ini. Mereka berharap agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya. Pihak kampus tempat Sudirman menempuh pendidikan juga turut menyampaikan duka cita mendalam dan berharap agar kasus ini segera mendapat keadilan.
Perkembangan lebih lanjut terkait proses hukum kedua tersangka akan terus dipantau. Polres Brebes berkomitmen melakukan penyidikan secara profesional guna memastikan bahwa proses peradilan berjalan dengan transparan dan adil. Selain itu, kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi terkait kasus ini.
Kasus pembunuhan ini mengingatkan kembali akan pentingnya pengendalian diri dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Sikap emosional yang tidak terkendali hanya akan membawa kerugian bagi semua pihak, termasuk bagi pelaku sendiri yang kini harus menghadapi konsekuensi hukum atas perbuatannya.
Baca Juga : Seseorang Pria Korban Penusukan Di Jakpus Diduga Selingkuh